Jakarta, - Berita palsu atau berita Hoax belakangan ini memang telah meresahkan masyarakat. Berita-berita tersebut disebarkan luaskan oleh para pengguna internet serta oknum yang hanya mencari keuntungan semata dengan memanfaatkan media sosial. Jumlahnya pun kian hari kian bertambah banyak, sehingga terkadang sulit untuk membedakan mana berita yang asli dan yang palsu.
Pemerintah pun belakangan ini kian gencar membasmi penyebar hoax serta berita palsu tersebut, salah satunya dengan mendatangkan pihak penyedia platform media sosial yakni bos dari raksasa jejaring sosial Facebook ke Indonesia.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Mark Zuckerberg rencananya akan datang pada akhir bulan Januari ini. “Sudah pasti. Akhir bulan, FB (Facebook) datang,” kata Rudiantara
Kedatangan Mark Zuckerberg ke Indonesia akan membicarakan cara mencegah berita hoax yang tayang dan menjadi viral di Facebook. Pemerintah juga saat ini tengah mengkaji opsi pemberian denda terhadap penyedia platform jika tidak bisa memfilter berita hoax.
Lebih dari itu, Pemerintah Jerman sendiri sudah menerapkan aturan pemberian denda ini. “Di Jerman, rencananya baru akan dibuat Undang-Undang untuk denda setara Rp 7 miliar per hoax,” ujar Rudiantara.
Selain menjalin komunikasi dengan para penyedia platform media sosial, Rudiantara juga memastikan bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan masyarakat sipil. Tujuannya tidak lain, yaitu untuk membasmi berita hoax yang selama meresahkan banyak masyarakat, terutama para pengguna media sosial atau internet.
“Menyelesaikan masalah konten ini tidak bisa hanya (dilakukan) pemerintah, tidak hanya melalui aturan, (tetapi juga) justru dengan masyarakat melalui komunitas-komunitas,” tuturnya.(mbz/wnc)
Jika Anda punya jiwa seorang jurnalis yang ingin mempunyai website berita ataupun ingin berinvestasi di media berita online ini.